Monday, November 16, 2015

MEMBUAT ARDUINO

MEMBUAT ARDUINO

 Membuat arduino sendiri sebetulnya sangat mudah sekali kalau kita mengerti tentang prinsip dasar dari board arduino. Dengan mengetahui prinsip dasar dari board arduino, kita dapat melakukan modifikasi rangkaian menjadi lebih sederhana atau lebih kompleks. Board arduino merupakan rangkaian sistem minimum yang didalamnya ditambahkan rangkaian usb to serial yang berfungsi sebagai media download program melalui port usb. USB to serial tersebut tujuannya membuat konektivitas dari arduino menjadi fleksibel, karena sekarang semua perangkat terhubung melalui port usb. Namun secara prinsip port USB tersebut di rangkaian akan dirubah menjadi port serial level TTL oleh rangkaian usb to serial. Sebenarnya fitur usb to serial pada board arduino dapat dihilangkan. USB to serial dapat diganti dengan koneksi serial port R232 sehingga tetap dapat dihubungkan dengan komputer (yang memiliki port serial). Namun karena level tegangan dari port serial RS232 antara -10 sampai 10 volt maka perlu dibuat rangkaian converternya menggunakan IC MAX232.


Coba perhatikan rangkaian diatas (jika kurang jelas klik gambarnya). Rangkaian diatas merupakan modifikasi rangkaian arduino yang telah saya buat. Pada rangkaian tersebut saya rubah koneksi USB menjadi serial agar komponen-komponen yang digunakan menjadi sederhana dan dapat dibuat sendiri dengan PCB single layer. Jika dilihat IC MAX232 akan terhubung ke mikrokontroler melalaui PD0 PD1 dan pin RESET. PD0 dan PD1 merupakan jalur komunikasi serial pada mikrokontroler (RX dan TX). Sedangkan pin RESET terhubung ke pin DTR IC MAX232 melalui coupling capacitor. Fungsi pin DTR yang terhubung ke pin RESET ini adalah sebagai AUTORESET. Sehingga ketika akan mengupload program, secara otomatis pin DTR akan LOW yang menyebabkan mikrokontroler menjadi reset. Rangkaian hasil modifikasi diatas secara prinsip kerja masih sama dengan rangkaian arduin yang dijual di pasaran. Perbedaaannya hanya terletak pada media download programnya saja.

 Komponen yang harus anda sediakan adalah:
IC1: Mikrokontroler ATMega8, 168, atau 328, terserah kepada anda silakan dipilih salah satu.(Rp 32.000 – Rp75.OOO / Buah) 1 buah
Q1: Kristal resonator, 8MHz atau 16MHz.(Rp2.700 / Buah) 1 buah
R1: sebagai resistor pullup untuk reset sebesar 1K – 10K (200 / Buah) 3 buah
C1 dan C2 sebesar 22pF (2.500 / Buah) 2 buah
IC regulator l7805 (3.000 / Buah) 4 buah
LED (500 / Buah) 2 buah
Connector tulang ikan (5000/pcs) 2 pcs

REFERENSI

Thursday, October 15, 2015

Cash Flow

Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan, dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu:
1.      Fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasiawal.
2.      Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3.      Capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaandengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a)      Aliran kas awal (initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (Cash out flow)
b)       Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitandengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Olehsebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (Cash in flow) dan alirankas keluar (Cash out flow)
c)      Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilaisisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Namun Cash flow juga mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a)      Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam ash flow hanya yang bersifat tunai.
b)      Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.
c)      Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yangdapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan,maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya Customer dalam memenuhikewajibanya.

Sedangkan kegunaan dalam menyusun estimasi Cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya;
1.      Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2.      Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3.      Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan finansial.
4.      Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya.
Untuk menyusun Cash flow, kita dapat mengikuti langkah"langkah berikut ini. Ada empat langkah dalam penyusunan Cash flow, yaitu;
1.      Menentukan minimum kas
2.      Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3.      Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi defisit kasdan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4.      Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial dan budget kas yang final.
Pada cash flow statement  , perusahaan akan melaporkan keluar masuknya kas. Cash flow statement dibagi menjadi tiga bagian, yaitu;
1.       Cash flow from operations, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan.
2.      Cash flow from investing , berisikan aliran kas yang berkaitan dengan investasi yang dilakukan oleh perusahaan, a.l capex, penerimaan dividen, dll.
3.      Cash flow from financing  , berisikan aliran kas yang berkaitan dengan pembiayaan perusahaan untuk menjalankan operasinya.
Penjumlahan ketiga komponen tersebut disebut dengan net change in cash yang akan menambah ataupun mengurangi posisi cash sebelumnya (yang terdapat di balance sheet). Pada dasarnya, perusahaan yang sehat akan membukukan cash flow yang positif dari tahun ketahun. Cash flow perusahaan akan terlihat lebih sehat lagi apabila cash flow from operations jumlahnya dapat menutup cash outflow dari bagian lainnya. Di samping itu, cash flow from operations yang sehat umumnya jumlahnya hampir sama dengan net income.
Dengan mempelajari aliran kas, anda akan dapat segera mengambil langkah jika ada beberapa produk yang ternyata kurang laku. Apakah anda akan menggenjot pemasaran, ataukah harus menjualdiskon, atau bahkan menghentikan atau mengurangi produksi barang tersebut untuk tahap berikutnya,dan hanya menjual barang yang laku dipasaran.
Pada akhirnya, dengan mengawasi cash flow , anda akan bisa mengetahui posisi likuiditas perusahaan anda, apakah produk dan jasa yang anda jual masih dalam posisi yang aman. Jadi, betapa pentingnya mempelajari aliran kas di perusahaan anda.


REFERENSI

Thursday, June 11, 2015

ETIKA SUKU-SUKU DI INDONESIA

BAB I
Latar Belakang
   Sebagai negara yang besar dan mempunyai banyak suku-suku di daerah-daerahnya, Indonesia memiliki beragam budaya dan dan tradisi yang berbeda di hampir setiap wilayah. Suku-suku di Indonesia tersebar dari wilayah paling barat hingga paling timur Negara Indonesia. Macam-macam suku, adat dan kebudayaan ynag bebeda saling berdampingan namun tetap terlihat harmonis, tetapi pasti ada beberapa perbedaan dari beberapa tradisi atau kebiasaan dari beberapa suku di Indonesia yang dapat mengganggu tradisi atau kebiasaan suku yang lainnya, contohnya suku batak yang terbiasa berbicara lantang dengan nada yang keras, jika mereka berbicara dengan suku jawa yang lemah lembut dan berbicara dengan nada pelan maka orang itu aka merasa tidak enak hati karena mungkin merasa terbentak, namun hal itu dapat dimaklumi jika mereka sudah saling mengenal dan terbiasa. Ada beberapa suku-suku di Indonesia yang ada, contohnya suku Jawa, suku Sunda, Suku Betawi, suku Batak suku Minang dll. Mereka memiliki etika dan aturan masing-masing dalam kebudayaannya. Seperti apakah ? mari kita bahas. (Fachrul F)
  



BAB II
Pembahasan
Bahasan kali ini adalah tentang etika dari beberapa suku yang ada di Indonesia, ada yang memiliki perasamaan dan pasti memiliki perbedaan.
1.      ETIKA
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Pengertian ini muncul mengingat etika berasal dari bahasa Yunani kuno "ethos"(jamak: ta etha), yang berartiadat kebiasaan, cara berkipikir, akhlak, sikap, watak, cara bertindak. Kemudian diturunkan kata ethics (Inggris), etika(indonesia). Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988, menjelaskan etika dengan membedakan tiga arti, yakni: Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan azas atau nilai, dan nilai mengenai benar dan salah. Dengan pembedaan tiga definsi etika tersebut maka kita mendapatkan pemahaman etika yang lebih lengkap mengenai apa itu etika, sekaligus kita lebih mampu memahami pengertian etika yang sering sekali muncul dalam pembicaraan sehari-hari, baik secara lisan maupun tertulis. Objek etika adalah alam yang berubah, terutama alam manusia. ( http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-etika-menurut-para-ahli.html#_)
2.      Etika Suku Batak
   Batak adalah nama sebuah suku di Indonesia. Suku ini kebanyakan bermukim di Sumatra Utara. Mayoritas orang Batak beragama Kristen dan Islam. Tetapi dan ada pula yang menganut kepercayaan animisme (disebut Parmalim). Yang dimaksud dengan kebudayaan Batak yaitu seluruh nilai-nilai kehidupan suku bangsa Batak diwaktu-waktu mendatang merupakan penerusan dari nilai kehidupan lampau dan menjadi faktor penentu sebagai identitasnya.
   Secara umum, suku Batak memiliki falsafah adat Dalihan Na Tolu yakni Somba Marhula-hula (hormat pada pihak keluarga ibu/istri) Elek Marboru (ramah pada keluarga saudara perempuan) dan Manat Mardongan Tubu (kompak dalam hubungan semarga). Dalam kehidupan sehari-hari, falsafah ini dipegang teguh dan hingga kini menjadi landasan kehidupan sosial dan bermasyarakat di lingkungan orang Batak.
   Pada masyarakat suku Batak, siklus kehidupan seseorangdari lahir kemudian dewasa, berketurunan sampai meninggal,melalui beberapa masa dan peristiwa yang dianggap penting.Karenanya pada saat-saat atau peristiwa penting tersebut perludilakukan upacara-upacara yang bersifat adat, kepercayaan danagama. Upacara-upacara tersebut antara lain upacara turunmandi, pemberian nama, potong rambut dan sebagainya padamasa anak-anak, upacara mengasah gigi, upacara perkawinan,upacara kematian dan lain-lain. Di kalangan masyarakat Batakdikenal upacara memberi makan enak kepada orang tua yangsudah lanjut usia tetapi masih sehat, tujuannya untuk memberisemangat hidup agar panjang umur dan tetap sehat. Juga kepada orang tua yang sakitdengan maksud agar dapat sembuh kembali. Upacara ini disebut "sulang-sulang".Meskipun kini sebagian besar penduduk sudah memeluk agama Islam atau Kristen, tapikepercayaan lama yang bersifat animistis masih terlihat dalam upacara-upacara yangdilakukan.Misalnya upacara memanggil roh leluhur ke rumah keluarga yang masih hidup dengan perantaraan Sibaso atau dukun wanita. Sibaso nanti akan kemasukan roh, sehingga setiapucapannya dianggap kata-kata leluhur yang meninggal. Di daerah Batak Toba upacara inidisebut "Sigale-gale".
   Migrasi batak ke kota mulai di tahun 1910, tapi hanya setelah Indonesia merdeka migrasi tersebut tambah besar di thn 50-an. Migrasi ke kota menyebabkan interaksi dengan suku lain dikota-kota Indonesia yang penduduknya sebagian besar beragama Islam. Dalam lingkungan multietnis ini banyak orang batak ketemu rasa identitas batak yang menjadi lebih kuat terhadap suku lain.Tetapi banyak orang batak pula dalam proses menyatukan diri dengan masyarakat Indonesia meninggalkan banyak aspek bahasanya, kebudayaannya, dan tradisinya. Disisi lain ada bagianorang batak kota yang menjadi lebih sadar tentang kepentingan identitas masyarakat batak dan berusaha untuk menegaskan rasa batak dan memberikan dana untuk upacara tugu dan perayaan laindi desanya. Ada orang batak kota yang sudah menjadi makmur yang sering membiayai upacara. Mereka membawa estetis kosmopolitan yang adakalanya melawan estetis tradisi. Identifikasi dengan nilai-nilai mengenai kemoderenan, kemajuan, pendidikan dan kemakmuran sering diekspresikandengan afinitas kepada apa yang dianggap moderen. Misalnya sekarang di pesta atau upacara seolah-olah musik grup keyboard yang main poco-poco lebih laris dan dihargai daripada dengan musik gondang yang lama punya peran yang sangat penting dalam upacara adat. Pesta kawin yangmoderen tidak lagi dianggap lengkap tanpa musik keyboard atau musik tiup yang main lagu pop batak atau pop barat, sebaliknya mungkin ansambel musik gondang dianggap kampungan oleh orang kota, kecenderungan mengindentifikasi dengan modernitas tidak salah.Kita semua harus hidup dalam dunia modern dan harus menghadapi media global dan periklanan, suka atau tidak makin bertambah mempengaruhi pikiran dan selera setiap orang. Kita tidak mampu tinggal di masa dahulu dan melarikan diri dari kemajuan. Tetapi, ada ancaman bahwa dalam generasi ini kita dapat menghilangkan sejenis musik tradisi yang disebut gondang,yang sampai akhir-akhir ini adalah manifestasi kebudayaan batak toba yang sangat penting baik dalam bidang masyarakat maupun bidang rohani.
(http://www.academia.edu/8377373/Makalah_Mengenal_Kebudayaan_Batak_Sumatera_Utara_)
3.       Etika Suku Betawi
Sebutan suku, orang, kaum Betawi, muncul dan mulai populer ketika Mohammad Husni Tamrin mendirikan perkumpulan "Kaum Betawi" pada tahun 1918. Meski ketika itu "penduduk asli belum dinamakan Betawi, tapi Kota Batavia disebut "negeri" Betawi. Sebagai kategori "suku" dimunculkan dalam sensus penduduk tahun 1930. Asal mula Betawi terdapat berbagai pendapat, yang mengatakan berasal dari kesalahan penyebutan kata Batavia menjadi Betawi. Ada pula cerita lain, yaitu pada waktu tentara Mataram menyerang Kota Batavia yang diduduki oleh Belanda, tentara Belanda kekurangan peluru. Belanda tidak kehilangan akal, mereka mengisi meriam-meriamnya dengan kotoran mereka dan menembakkan meriam-meriam itu ke arah tentara Mataram sehingga tersebar bau tidak enak, yakni bau kotoran orang-orang Belanda. Sambil berlarian tentara Mataram berteriak-teriak: Mambu tai! Mambu tai! Artinya bau tahi! bau tahi! Dari kata mambu tai itulah asal mula nama Betawi.
Merupakan sebuah kebudayaan yang dihasilkan melalui percampuran antar etnis dan suku bangsa, seperti Portugis, Arab, Cina, Belanda, dan bangsa-bangsa lainnya. Dari benturan kepentingan yang dilatarbelakangi oleh berbagai budaya. Kebudayaan Betawi mulai terbentuk pada abad ke-17 dan abad ke-18 sebagai hasil proses asimilasi penduduk Jakarta yang majemuk. Menurut Umar Kayam, kebudayaan Betawi ini sosoknya mulai jelas pada abad ke-19. Yang dapat disaksikan, berkenaan dengan budaya Betawi diantaranya bahasa logat Melayu Betawi, teater (topeng Betawi, wayang kulit Betawi), musik (gambang kromong, tanjidor, rebana), baju, upacara perkawinan dan arsitektur perumahan.
Berdasarkan pemakaian logat bahasa, budaya Betawi dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: 1) Betawi Pesisir, termasuk Betawi Pulo; 2) Betawi Tengah/Kota; 3) Betawi Pinggir; 4) Betawi Udik, daerah perbatasan dengan wilayah budaya Sunda. Jika pemetaan budaya disusun berdasarkan intensitas transformasi budaya Barat, maka terbagi menjadi tiga, yaitu: 1) Betawi Indo; 2) Betawi Tengah/Kota; 3) Betawi Pesisir, Pinggir, Udik.
Dalam kebudayaan Betawi terlihat jelas pengaruh kebudayaan Portugis, terutama dalam bahasa. Rupanya bahasa Portugis pernah mempunyai pengaruh yang berarti di kalangan masyarakat penghuni Jakarta. Pengaruh Portugis terasa pula dalam seni musik, tari-tarian, dan kesukaan akan pakaian hitam. Budaya Portugis ini masuk melalui orang Moor (dari kata Portugis Mouro, artinya "muslim"). Pengaruh Arab itu tampak dalam bahasa, kesenian dan tentunya dalam budaya Islam umumnya. Budaya Cina terserap terutama dalam bentuk bahasa, makanan dan kesenian. Dalam kesenian, pengaruh budaya Cina tercermin, misalnya pada irama lagu, alat dan nama alat musik, seperti kesenian Gambang Rancak. Pengaruh Belanda terasa antara lain dalam mata pencaharian, pendidikan, dan lain-lain. Hingga saat ini, unsur budaya asing lain dapat dirasakan di sana sini dalam budaya Betawi.
Kehadiran berbagai anggota suku bangsa ditandai adanya nama-nama kampung atau tempat di Jakarta yang menunjukkan asal mereka, misalnya ada Kampung Melayu, Kampung Bali, Kampung Bugis, Kampung Makasar, Kampung Jawa, Kampung Ambon. Di antara kelompok-kelompok etnik tersebut di atas, kelompok etnik Melayu menempati kedudukan yang cukup penting, meskipun jumlah mereka relatif sedikit dibandingkan oleh orang Bali, Bugis, Cina dan lain-lain. Pengaruh Melayu menjadi penting karena peranan bahasanya. (http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3842/Betawi-Suku)
4.      Etika Suku Jawa
   Suku Jawa merupakan salah satu suku terbesar yang berdiam di Indonesia. Suku Jawa hampir menyebar merata di seluruh pelosok tanah air, tak hanya karena keragaman budaya jawa yang cukup menjadi icon bangsa Indonesia pada tingkat budaya nasional namun juga keramahtamahan khas suku ini menjadi kesan yang cukup mendalam bagi para wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.
   Suku Jawa diidentikan dengan berbagai sikap sopan, segan dan menyembunyikan perasaan alias tidak suka langsung mengungkapkannya, menjaga etika berbicara baik secara konten isi, bahasa perkataan maupun objek yang diajak bicara. Bahasa Jawa merupakan bahasa berstrata, memiliki tingkatan yang disesuaikan dengan objek yang diajak bicara.
   Suku Jawa umumnya suka menyembunyikan perasan, menampik keinginan hati demi sebuah etika dan sopan santun sikap yang dijaga. Misalnya saat bertamu dan disuguhi hidangan, karakter asli orang yang bersuku jawa adalah tidak mencicipi hidangan tersebut sebelum dipersilahkan. Bahkan sikap sungkan mampu menampik dan melawan keinginan hati.
   Orang bersuku Jawa memang sangat menjunjung tinggi etika, baik secara sikap maupun bicara. Untuk orang suku Jawa yang berumur lebih muda biasanya menggunakan bahasa Jawa halus yang terengar lebih sopan jika berbicara dengan orang yang lebih tua.
   Orang-orang suku Jawa pada umumnya memeluk agama Islam, tetapi yang memeluk agama lain seperti kristen, budha dll tidak bisa dikatakan sedikit. Karena suku Jawa merupakan suku yang terbuka, jadi walaupun mereka satu suku tetapi memiliki pandangan dan cara berfikir yang berbeda. Sebenarnya jauh sebelum agama dari luar masuk ke wilayah indonesia, suku Jawa sudah memiliki agama sendiri yaitu agama Kejawen. Ajaran Kejawen sangat menekankan pada keseimbangan dan tidak pernah terikat pada aturan yang kaku. Aliran spiritual ini sangat kaya karena melingkupi tradisi, seni, budaya dan pandangan filosofis masyarakat Jawa.
   Biasanya dibarengi dengan laku yang disimbolkan dengan benda-benda yang mewakili budaya Jawa. Seperti keris, jenis-jenis bunga tertentu, tempat-tempat tertentu yang dianggap sakral.
   Seiring perkembangannya, agama Kejawen mengalami sinkretisme dengan agama-agama yang datang dari luar, sehingga munculah agama seperti Islam Kejawen, Kristen Kejawen dll.  Meski telah mengalami sinkretisme, orang Jawa masih mempercayai hal-hal klenis, seperti fenomena batu bocah yang bernama ponari yang dapat menyembuhkan penykit. (http://www.anneahira.com/jawa.htm)
5.       Etika Suku Sunda
   Selain dengan budaya dan seni, jati diri dari satu kaum bisa diidentifikasi dengan bahasanya. Bahkan dengan bahasalah orang lain bisa mengindentifikasi dari daerah mana kita berasal.
“Kalau hanya seni dan budaya justru orang lain bisa meniru, tetapi dengan bahasa atau omongan yang kita ucapkan, orang akan langsung bisa mengatakan kita berasal dari mana,” ujar Rd. Achmad Wiriatmadja atau yang arab disapa Aom Achmad, pemangku adat Keprabon Sumedang Larang, pada satu acara saresehan budaya di Darmaraja, baru-baru ini.
Aom mengatakan, pada saat sekarang kecendrungan penggunaan bahasa Sunda di daerah Sunda sekalipun sudah tak banyak lagi digunakan.
“Adapun orang Sunda yang bicara Sunda memang sudah jauh dari undak-usuk basa yang seharusnya dipahami oleh orang Sunda, dalam tata etika berbicara. Namun demikian hal itu jangan membuat kita malu untuk berbicara bahasa Sunda di mana pun,” ungkap Aom.
Bahasa Sunda harus dimumule oleh orang Sunda sendiri, dan harus ditanamkan dari sejak dini. “Harus dimengerti kalau kita mencintai kasundaan, ya bicaralah bahasa Sunda yang baik, di mana pun kita berada, agar jati diri Sunda itu terlihat,” ujar Aom. (Nanang Sutisna/"KP")( http://www.kabar-priangan.com/news/detail/3479)
   Masyarakat Sunda mempunyai tradisi makan bersama yang dikenal dengan sebutan  Botram. Sejatinya makan bersama ala Botram biasa dilakukan di luar rumah,  bisa di kebun, di tepian sungai, atau sembari pesiar yang murah meriah. Masyarakat Sunda juga biasa melakukan Botram sebelum bulan puasa. Sederhana, tidak perlu makanan yang mewah, tidak perlu rupa-rupa perlengkapan makan, tidak ada urutan makan. Acara makan Botram berbentuk lesehan, bebas, dan tidak mengenal etika Table Manner, sebaliknya meleng sedikit lauk yang ada di depan kita bisa berpindah tempat dengan cepat. Menu utama Botram biasanya nasi liwet, lauknya  bervariasi, boleh ikan asin, tempe orek, ayam, oseng jengkol, petai goreng cabai dan lain-lain. Yang pasti sambal dan lalapan adalah dua bagian penting yang harus ada di sana. Makan ala Botram mengajarkan kita kebersamaan, saling berbagi  dan kesederhanaan. Dari mulai mengumpulkan bahan, memasak dan memakannya semua dilakukan bersama. Bahkan saat proses makanpun masih diselingi senda gurau dan adegan geser menggeser bagian nasi masing-masing, benar-benar menyenangkan. (http://www.gapaitinggi.com/2013/02/20/botram/)



BAB III
Kesimpulan
  Pada pembahasan ini, sudah di jelaskan beberapa etika , budaya dan kebiasaan orang-orang yang berasal dari negara yang sama tetapi dari suku yang berbeda. Keanekaragaman suku yang dimiliki Indonesia memberikan warna-warna tersendiri. Keanekaragaman ini juga bisa menjadi daya tarik untuk para orang asing yang datang ke Indonesia.
   Suku- suku di indonesia terhitung sangatlah banyak dari ujung ke ujung di setiap wilayah indonesia ada beberapa suku yang bebeda dan saling berdampingan. Setiap suku memiliki adat, budaya, kebiasaan, dan perilaku berbeda, namun ada juga yng memiliki persamaan.
    Setiap suku memiliki aturan masing-masing pada beberapa bidang seperti pernikahan .Pada suku tertentu misalnya suku batak pernikahan tidak bisa dilakukan seenaknya saja, ada aturan yang harus dijunjung contohnya tidak boleh menikahmenikah dengan orang yang marganya sama.


  Walaupun di Indonesia memiliki suku-suku yang beragam dan adat, budaya dan bahkan kepercayaan yang berbeda tetapi masyarakat di Indonesia masih bisa hidup berdampingan dan hidup rukun walau dengan perbedaan yang ada. Kita harus bersikap toleran terhadap orang lain. Tidak boleh egois karena belum tentu yang kita yakini itu hal yang benar, bagi orang lain mungkin tidak. Etika-etika seperti itu masih dapat diterima dan boleh saja dianut selama tidak menyimpang dan melanggar hukum yang ada. (Fachrul F)

Referensi